BANJARMASIN - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin kembali melakukan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Penanganan Sampah Berbasis Komunitas di lingkungan Kelurahan Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat, Rabu (19/11).
Kegiatan itu merupakan lanjutan "Kick Off Program Penanganan Sampah Berbasis Komunitas" Kolaborasi ULM dan PT Pelindo Terminal Petikemas yang dimulai pada Kamis (9/10/25) lalu.
Kegiatan itu diikuti puluhan peserta yang terdiri dari para Ketua RT, kader lingkungan, Karang Taruna, PKK, hingga tokoh masyarakat setempat, yang berlangsung di Aula Kelurahan Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Dalam sosialisasi itu, peserta dibekali tiga pemaparan materi yang diisi oleh Ketua Tim Kegiatan Dr Irwansyah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin Dwi Naniek Muhariyani, dan Ketua Karang Taruna Kota Banjarmasin Atin Susanto.
Program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada warga mengenai pentingnya memilah sampah dari sumbernya, khususnya di tingkat rumah tangga.
Ketua Tim Kegiatan, Dr. Irwansyah menjelaskan bahwa selain edukasi, pihaknya juga menyiapkan sistem pendukung agar pemilahan sampah dapat berjalan efektif.
“Pertama, kami memberikan pemahaman bagaimana warga bisa memilah sampah dari rumah. Hari ini juga dibentuk kader lingkungan yang terdiri dari unsur pemuda Karang Taruna dan ibu-ibu PKK,” ujar Dosen Fisip ULM itu.
Menjawab keluhan warga terkait minimnya bank sampah di beberapa RT. Dr Irwansyah mengungkapkan bahwa pihaknya akan menetapkan delapan titik uji coba lengkap dengan fasilitas bak sampah 3R dan pembentukan bank sampah di tiap lokasi.
“Nanti delapan lokasi ini kami evaluasi efektivitasnya. Jika berjalan baik, model ini bisa diduplikasi ke wilayah lain,” tambahnya.
Selain itu, guna memperkuat upaya pembentukan kader lingkungan, ULM menggandeng Karang Taruna Kota Banjarmasin sebagai mitra.
Ketua Karang Taruna Kota Banjarmasin, Atin Susanto juga menegaskan komitmennya sebagai mitra utama dalam mendorong peran pemuda sebagai kader lingkungan di tiap RT.
Bahkan ia menilai pengelolaan sampah di Telaga Biru saat ini masih didominasi pola kumpul-angkut-buang tanpa proses pemilahan terlebih dahulu.
“Kami berharap edukasi ini bisa mengubah pola tersebut. Peran masyarakat sangat penting dalam mendukung program pemerintah, apalagi Banjarmasin masih dalam kondisi darurat sampah,” jelasnya.
Ia juga mendorong warga untuk lebih aktif melakukan pemilahan sampah dari rumah.
Selain itu, menyikapi keluhan terkait ketersediaan fasilitas, ia menegaskan bahwa inti dari pemilahan sampah sebenarnya terletak pada kesadaran masyarakat.
“Wadah (tempat) apa pun bisa digunakan, yang penting masyarakat mau memilah. Nanti tinggal dibawa ke titik pengumpulan,” ujarnya.
Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kepedulian warga terhadap pengelolaan sampah sekaligus memperkuat peran kader lingkungan agar program dapat berjalan berkelanjutan. (Arf)


إرسال تعليق