Informasi Banjarmasin - Habar Banua Kalimantan

Kepala Dispersip Kalsel: SIKN-JIKN Jembatan Penting Transformasi Kearsipan Digital

 

 Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan, Sri Mawarni.


BANJARMASIN - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan, Sri Mawarni menegaskan bahwa perkembangan teknologi informasi menuntut setiap lembaga pemerintah untuk melakukan transformasi digital dalam penyelenggaraan layanan publik.

Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Kearsipan se-Provinsi Kalimantan Selatan dengan tema “Transformasi Layanan Kearsipan Digital Terpadu melalui Optimalisasi SIKN-JIKN di Provinsi Kalimantan Selatan” di Aula Perpustakaan Palnam Banjarmasin, Selasa (25/11/25) pagi.

Ia juga menyoroti peran sentral Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) sebagai sarana strategis untuk mewujudkan keterpaduan informasi arsip dari pusat hingga daerah.

"SIKN-JIKN menjadi jembatan penting dalam penyediaan data arsip yang cepat, akurat, dan dapat diakses oleh masyarakat luas secara digital," ujar Sri Mawarni.

Melalui Rakor ini, ia berharap adanya penguatan sinergi antara Lembaga Kearsipan Provinsi dan Kabupaten/Kota, percepatan digitalisasi arsip, serta peningkatan kompetensi SDM kearsipan dalam pengelolaan arsip elektronik yang aman, autentik, dan berkelanjutan, demi mewujudkan Kalimantan Selatan yang unggul dan gemilang. 

Secara keseluruhan, komitmen digitalisasi kearsipan di Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan hasil yang bervariasi antar Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) Kabupaten/Kota.

Dalam kategori Data Digital, Kabupaten Tabalong mencatatkan pencapaian tertinggi dengan total 12.256 item data digital, jauh melampaui Provinsi Kalimantan Selatan yang berada di posisi kedua dengan 6.927 item.

Sementara itu, dalam jumlah keseluruhan Arsip (fisik maupun digital), Provinsi Kalimantan Selatan memiliki arsip terbanyak dengan 5.482 item, diikuti oleh Kabupaten Tabalong (3.051 item) dan Kabupaten Barito Kuala (2.793 item).

Dalam hal keterbukaan informasi, Provinsi Kalimantan Selatan juga memimpin dalam data yang telah Dipublikasikan (Publis) dengan 3.813 item.

Namun demikian, terdapat disparitas signifikan, di mana beberapa daerah seperti Kabupaten Tanah Bumbu hanya menginput 46 item arsip dan 15 item data digital, menunjukkan perlunya akselerasi digitalisasi di wilayah tersebut.

Capaian Pengelolaan Arsip 13 Kabupaten/Kota, Ini Daftarnya

Pengelolaan arsip di 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan menunjukkan capaian yang beragam. Berdasarkan data terbaru, Kabupaten Tabalong menempati posisi teratas dalam jumlah arsip, baik fisik maupun digital, sementara beberapa daerah lainnya masih memiliki angka yang relatif rendah.


1. Kabupaten Tabalong – Tertinggi Kabupaten/Kota di Kalsel

Tabalong menjadi daerah dengan jumlah arsip paling besar, yaitu 3.051 arsip, 12.256 digital, 1.228 publis, dan 1.823 draft. Angka ini sekaligus menjadikan Tabalong sebagai daerah dengan sistem digitalisasi arsip paling progresif.


2. Barito Kuala

Menyusul di posisi kedua, Barito Kuala mencatat 2.793 arsip, 786 digital, 1.437 publis, dan 1.356 draft. Meski jumlah arsip digital tidak sebanyak Tabalong, tetapi aktivitas publis dan draft cukup tinggi.


3. Hulu Sungai Selatan

HSS mencatat 2.517 arsip, 2.445 digital, 2.454 publis, dan 63 draft. Menariknya, jumlah arsip digital dan publis hampir seimbang dengan arsip fisik, menandakan konsistensi dalam pengelolaan.


4. Balangan

Kabupaten Balangan memiliki 1.168 arsip, 1.550 digital, 900 publis, dan 268 draft. Arsip digital bahkan lebih banyak dari arsip fisik.


5. Kabupaten Banjar

Memiliki 1.008 arsip, 145 digital, 111 publis, dan 897 draft. Draft dokumen mendominasi, sementara arsip digital masih tergolong sedikit.


6. Tanah Laut

Dengan 885 arsip, 843 digital, 707 publis, dan 178 draft, Tanah Laut menunjukkan data yang cukup seimbang.


7. Hulu Sungai Utara

HSU mencatat 487 arsip, 507 digital, 468 publis, dan 19 draft. Arsip digital sedikit lebih banyak dibanding arsip fisik.


8. Kotabaru

Kotabaru memiliki 390 arsip, 324 digital, 377 publis, dan 13 draft. Angka publis hampir menyamai arsip fisik.


9. Tapin

Tapin mencatat 382 arsip, 722 digital, 382 publis, dan tidak memiliki data draft (kosong).


10. Hulu Sungai Tengah

HST memiliki 316 arsip, 296 digital, 240 publis, dan 76 draft.


11. Kota Banjarbaru

Banjarbaru mencatat 290 arsip, namun memiliki arsip digital cukup tinggi yaitu 893, disertai 262 publis dan 28 draft.


12. Kota Banjarmasin

Ibu kota provinsi ini mencatat 231 arsip, 268 digital, 215 publis, dan 16 draft.


13. Tanah Bumbu

Tanah Bumbu menjadi daerah dengan jumlah arsip paling rendah, hanya 46 arsip, 15 digital, 16 publis, dan 30 draft.


 (Adv/Ilh)

Post a Comment

أحدث أقدم
RajaBackLink.com