BANJARMASIN - PT Pelindo Terminal Petikemas menunjukkan komitmennya terhadap kepedulian lingkungan dengan meluncurkan Program Penanganan Darurat Sampah Berbasis Komunitas di RT 43 Kelurahan Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kamis (9/10/2025).
Program yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan ini menggandeng Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai mitra pendamping dalam edukasi dan pemberdayaan masyarakat.
Langkah tersebut dilakukan untuk membantu penanganan krisis sampah pasca penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPAS) Basirih pada Februari 2025 lalu.
Akibat penutupan TPAS, sistem pembuangan sampah di sejumlah wilayah Kota Banjarmasin terganggu dan menimbulkan tumpukan sampah rumah tangga. Melalui program ini, Pelindo Terminal Petikemas berupaya memperkuat kapasitas masyarakat agar mampu mengelola sampah secara mandiri dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R).
Acara kick-off program dihadiri oleh SVP Sekretariat Perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas Raden Mas Kumara Anindhita Widyaswendra, Terminal Head Petikemas Banjarmasin Sirin Purnomo, Ketua Tim Pelaksana LPPM ULM Dr. Irwansyah, S.Sos., M.Si., serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Alive Yoesfah Love.
Dalam sambutannya, Widyaswendra menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencari solusi berkelanjutan untuk persoalan lingkungan.
“Krisis sampah ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga berdampak sosial dan ekonomi. Pelindo Terminal Petikemas hadir untuk membantu masyarakat agar mampu mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan secara parsial.
“Kami percaya, perubahan besar lahir dari gotong royong. Karena itu, kami menggandeng perguruan tinggi dan komunitas lokal agar tercipta ekosistem pengelolaan sampah yang adaptif,” imbuhnya.
Ketua Tim Pelaksana dari ULM, Dr. Irwansyah, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Pelindo Terminal Petikemas. Menurutnya, keterlibatan perguruan tinggi dalam program ini menjadi bagian dari kontribusi akademisi terhadap permasalahan sosial di Masyarakat.
“Program ini menjadi ruang pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa dan dosen ULM, sekaligus bentuk nyata sinergi antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, menyambut baik kolaborasi tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Pelindo Terminal Petikemas dan ULM. Upaya ini penting untuk membangun kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan,” katanya.
Sebagai bagian dari kegiatan, Pelindo Terminal Petikemas menyerahkan bantuan sarana pengelolaan sampah berupa bak pilah tiga warna, bak komposter, dan timbangan, serta atribut kader lingkungan kepada komunitas Karang Taruna Kota Banjarmasin.
Selain itu, perusahaan juga memberikan hibah limbah ban bekas kepada pelaku UMKM lokal untuk diolah menjadi produk bernilai guna.
Acara ditutup dengan peninjauan bangunan bank sampah berukuran 2x4 meter, yang akan dijadikan pusat aktivitas pengelolaan dan edukasi masyarakat di kawasan tersebut.
Melalui program ini, PT Pelindo Terminal Petikemas berharap dapat menjadi contoh sinergi lintas sektor dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Sinergi bersama ULM dan Pemerintah Kota Banjarmasin diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
“Perubahan besar selalu dimulai dari kepedulian dan langkah bersama,” pungkas Widyaswendra. (Sal)
Posting Komentar