Informasi Banjarmasin - Habar Banua Kalimantan

Lomba Resensi Buku Tingkat SMP Se-Kalsel, Dispersip Dorong Budaya Membaca Sejak Dini

 

Penampinan salah satu peserta lomba resensi buku.

BANJARMASIN - Suasana antusiasme dan semangat literasi terasa kental dalam pelaksanaan Lomba Resensi Buku Tingkat SMP se-Kalimantan Selatan yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan pada Senin (7/7/2025). Kegiatan ini dilangsungkan di aula Dispersip Kalsel, Banjarmasin, dan diikuti oleh 50 peserta dari 12 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.

Lomba ini merupakan bagian dari upaya konkret pemerintah untuk mendorong pemanfaatan koleksi perpustakaan di kalangan pelajar, sekaligus menumbuhkan kebiasaan membaca dan meningkatkan kemampuan menyampaikan ulang informasi melalui tulisan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispersip Kalsel, Adethia Hailina, yang membuka kegiatan secara resmi, menegaskan bahwa lomba ini menjadi salah satu bentuk kontribusi pemerintah daerah dalam mendukung program literasi nasional yang digagas Perpustakaan Nasional RI.

“Ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat melalui Perpustakaan Nasional dan Dispersip Kalsel untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca pelajar,” ujar Adethia dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Adethia menyoroti rendahnya tingkat literasi di Indonesia, khususnya dalam kemampuan membaca. Berdasarkan hasil studi internasional Programme for International Student Assessment (PISA), kemampuan membaca pelajar Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan bidang lain seperti matematika dan sains.

“Dari tiga bidang yang diukur—membaca, matematika, dan sains—membaca menjadi yang terendah. Ini menjadi salah satu perhatian utama untuk ditingkatkan,” tambahnya.

Berbeda dengan lomba menulis biasa, dalam ajang ini peserta tidak hanya diwajibkan mengumpulkan resensi tertulis, tetapi juga diminta membacakannya langsung di hadapan dewan juri. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta benar-benar membaca buku yang mereka resensi, bukan sekadar menyalin dari sumber digital.

“Di era sekarang kami tidak ingin anak-anak menggunakan teknologi dalam membuat resensi. Karena dengan itu, mereka tidak benar-benar membaca buku. Makanya hari ini mereka harus menampilkan atau membacakan kembali hasil resensinya,” jelas Adethia.

Ia juga menyampaikan harapannya agar minat baca yang tumbuh dari kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Menurutnya, pelajar yang ikut serta diharapkan bisa menjadi agen literasi di lingkungan sekolah mereka masing-masing.

“Semoga dapat menjadi budaya yang diteruskan. Setelah ini juga ada lomba untuk tingkat SMA sederajat,” pungkasnya.

Dalam lomba ini, Dispersip Kalsel menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan, trofi, dan piagam untuk para pemenang dari juara satu hingga harapan tiga, serta satu kategori pemenang favorit yang juga akan menerima trofi dan piagam penghargaan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama