BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, usai menyerahkan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bedah rumah dari PT Air Minum Bandarmasih (Perseroda) kepada salah satu warga di Gang Inayah, Jalan Belitung Darat, Kecamatan Banjarmasin Barat, Selasa (27/5).
Didampingi Ketua TP PKK Banjarmasin, Hj. Neli Listriani dan Dirut PAM Bandarmasih, Muhammad Ahdiat, Yamin menegaskan kegiatan ini bukan sekadar simbolis, tetapi merupakan bagian dari komitmen kerja nyata pemerintah untuk menciptakan keadilan sosial dan mendorong keterlibatan dunia usaha.
"CSR bukan sekadar formalitas. Ini bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial. Bedah rumah adalah salah satu upaya kami agar warga yang kurang mampu bisa tinggal dengan layak dan bermartabat,” ujar Yamin kepada awak media, di depan rumah warga penerima manfaat.
Program bedah rumah ini, kata Yamin, merupakan bagian dari program 100 hari kerja Pemerintah Kota Banjarmasin di bawah kepemimpinannya yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pihak swasta.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Peran pengusaha sangat penting. Saya mengajak seluruh pelaku usaha di Banjarmasin untuk ikut berkontribusi memperbaiki kehidupan warga,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Yamin juga menekankan bahwa setiap program bantuan harus tepat sasaran. Oleh karena itu, proses pendataan harus dilakukan secara akurat dan akuntabel melalui kerja sama antara RT, lurah, dan perangkat kelurahan lainnya.
“Rumah yang kita bantu bukan asal tunjuk. Kita pastikan melalui pendataan yang sesuai prosedur, agar bantuan ini jatuh kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.
CSR PT Air Minum Bandarmasih dalam bentuk bedah rumah tersebut jadi contoh konkret bahwa sinergi antara pemerintah dan BUMD/Perusahaan Daerah bisa langsung dirasakan masyarakat. Pemerintah berharap pola kolaborasi semacam ini bisa menginspirasi perusahaan-perusahaan lain, baik lokal maupun nasional, yang beroperasi di wilayah Banjarmasin.
Program ini juga menjadi refleksi dari paradigma baru pembangunan kota yang tidak hanya mengejar angka dan laporan, tetapi berorientasi pada perubahan nyata dan keberlanjutan sosial.
“Kota ini tidak dibangun oleh pemerintah saja. Kita semua bertanggung jawab terutama yang diberi rezeki lebih. Saatnya perusahaan di Banjarmasin berbuat lebih dari sekadar mencari untung,” pungkas Yamin.
Posting Komentar