BANJARMASIN - Upaya meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga perpustakaan terus dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan.
Salah satunya melalui pelaksanaan Workshop sertifikasi pustakawan se-Kalimantan Selatan, yang diikuti oleh perwakilan dari 13 kabupaten/kota.
Pada kesempatan tersebut dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dispersip Kalsel Adethia Hailina, ia mengatakan serifikasi ini sangat penting karena ini menjadi salah satu indikator bahwa pustakwan yang bekerja di Dispersip se-Kalsel sudah sesuai dengan standar.
"Kami masih banyak melihat rekan pustakawan kita yang sudah lama bekerja di perpustakaan, kemudian ikut sertifikasi, namun tidak lulus. Untuk itu, lewat kegiatan ini kami ingin mempersiapkan apa saja yang diperlukan sebelum pustakawan nanti mengikuti sertifikasi" kata Adethia, Banjarmasin, Rabu (16/4/2025).
Dia mengungkapkan bahwa jumlah tenaga pustakawan yang tersertifikasi di Provinsi Kalimantan Selatan hingga 2024 kemarin hanya sekitar 123 orang, atau sekitar 10 persen dari total pustakawan se-Kalsel.
"Jumlah ini masih sangat kurang. Jadi PR kita masih sangat jauh dan ini perlu upaya lebih untuk menambah pustakawan tersertifikasi" tuturnya.
Untuk itu, pada tahun 2026 mendatang Adethia menuturkan bahwa pihaknya akan mengusahakan memberikan fasilitasi sertifikasi pustakawan, sebagai langkah percepatan sertifikasi pustakawan di Kalsel.
Hal ini dilakukan mengingat selama ini perpustakaan daerah milik pemerintah ataupun perpustaakan di luar dinas harus membayar sendiri biaya kontribusi sertifikasi ini.
"Ditahun depan kami akan mengusahakan penganggaran terkait kegiatan sertifikasi yang bisa diikuti seluruh pustakawan di Kalsel. Kami sendiri menargetkan 50 orang pustakawan dapat tersertifikasi pada tahun depan nanti" tukasnya.
إرسال تعليق