Informasi Banjarmasin - Habar Banua Kalimantan

Keren! Tim Peneliti GRKS ULM Rancang Aplikasi K-SMARD, Aplikasi Cerdas Perhitungan Indeks K Perusahaan Sawit


Tim Peneliti GRKS ULM melakukan kunjungan ke perusahaan kelapa sawit dalam rangka sosialisasi dan uji coba Aplikasi K-SMARD.

BANJARMASIN – Tim peneliti Grant Riset Kelapa Sawit  (GRKS) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. menghadirkan gebrakan baru dengan merancang Aplikasi Inovatif bernama K-SMARD. Aplikasi ini dirancang untuk membantu perusahaan perkebunan kelapa sawit  (PKS) dalam menghitung Indeks K secara lebih cepat dan akurat.


Ketua Tim Peneliti, Dr. Dahniar, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan bagian dari program Grant Riset Kelapa Sawit yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD PKS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kpd Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.


“Judul penelitian kami adalah K-SMARD, Aplikasi Perhitungan Indeks K  Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan  Kelapa Sawit, jelas Dr. Dahniar kepada media ini, Kamis (11/9/2025).


Menurutnya, berdasarkan sosialisasi dan simulasi Aplikasi K-SMARD yang dilakukan, masih terdapat PKS yang menghadapi kendala dalam perhitungan Indeks K secara manual menggunakan Excel. Kendala tersebut berkaitan dengan ketelitian input data dan keseragaman metode perhitungan.


Rancangan Dasbord Aplikasi K-SMARD.

Padahal, sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 13 Tahun 2024, perhitungan Indeks K mencakup lima komponen utama: biaya pengolahan, biaya pemasaran, biaya pengangkutan, biaya operasional tidak langsung, serta biaya penyusutan.


“Dengan Aplikasi K-SMARD, kami ingin menghadirkan sistem yang lebih praktis, seragam, dan transparan. Harapannya, aplikasi ini dapat mendukung perusahaan dalam melaksanakan kewajiban pelaporan sekaligus mempermudah proses verifikasi di tingkat Disbunnak Provinsi, ungkapnya.


Dr. Dahniar menambahkan, tahap akhir penelitian ini juga akan menguji perbedaan tingkat akurasi antara perhitungan manual  Excel dan perhitungan menggunakan K-SMARD.


“Kami berharap aplikasi ini ke depan dapat dilegalkan melalui regulasi resmi, sehingga penggunaannya bisa lebih luas, tidak hanya di Kalimantan, ujarnya.


Lebih jauh, aplikasi ini juga diharapkan memberikan manfaat langsung bagi Disbunnak. Dengan sistem digital, Dinas dapat lebih mudah melakukan pendampingan, monitoring/evaluasi, dan perbandingan data antar PKS maupun antarwilayah secara lebih efisien.


“Kalau perusahaan lebih mudah melaporkan perhitungan Indeks K, Dinas pun lebih cepat melakukan verifikasi. Jadi ada sinergi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan perguruan tinggi,” tambahnya.


Tim peneliti GRS juga berharap dukungan berkelanjutan dari BPDPKS agar K-SMARD dapat dikembangkan secara Nasional.


“Tujuan kami bukan hanya untuk Kalimantan Selatan, tetapi juga untuk mendukung perbaikan tata kelola dan transparansi sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia,” tegas Dr. Dahniar.


Adapun tim peneliti dalam riset aplikasi K-SMARD ini diketuai oleh Dr. Dahniar, S.E., M.Si., dengan anggota: Sudirwo, S.E., M.M., Edi Mikrianto, S.Si., M.Si., Ir. Alan Dwi Wibowo, STP, MT., serta Nurmelati Septiana, S.P., M.Si.


Menariknya, nama K-SMARD juga diambil dari singkatan nama tim peneliti GRS, yakni K = Indeks K, S = Sudirowo, M = Melati, A = Alan, R = Rudy, dan D = Dahniar Edi.



Penulis: Dr. Dahniar, S.E., M.Si.,

Post a Comment

Previous Post Next Post