Informasi Banjarmasin - Habar Banua Kalimantan

Bisnis Emas dan Haji Jadi Mesin Pertumbuhan BSI, Laba Tembus Rp3,74 Triliun di Semester I 2025

 

Bisnis Emas dan Haji Jadi Mesin Pertumbuhan BSI, Laba Tembus Rp3,74 Triliun di Semester I 2025

JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja gemilang di Triwulan II 2025. Dengan pertumbuhan laba sebesar 10,21% YoY menjadi Rp3,74 triliun (audited), BSI menegaskan posisinya sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.


Kunci kesuksesan ini terletak pada dua segmen unggulan: bisnis emas dan layanan haji, yang menjadi fondasi kuat dalam strategi pertumbuhan bank syariah terbesar di Tanah Air ini.


“Kinerja solid ini adalah buah dari konsistensi kami dalam mengembangkan bisnis khas syariah, terutama emas serta ekosistem haji dan umrah. Semua didorong dengan transformasi digital agar layanan makin mudah diakses,” ujar Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, dalam Paparan Kinerja Triwulan II/2025.


Emas Melejit, Haji Menguat, Digitalisasi Jadi Andalan

Bisnis emas menjadi bintang utama. Per Juni 2025, pembiayaan emas melonjak 88,25% YoY menjadi Rp16,88 triliun, terdiri dari:

  • Cicil Emas: Rp9,09 triliun (naik 155,41%)
  • Gadai Emas: Rp7,79 triliun (naik 44,08%)

Kinerja pembiayaan konsumer ikut terdorong, naik 16,20% YoY dengan outstanding mencapai Rp162,19 triliun. Total pembiayaan BSI secara keseluruhan tumbuh 13,93% YoY menjadi Rp293,24 triliun, dengan porsi terbesar masih didominasi segmen ritel dan konsumer.


Di tengah tantangan ekonomi awal tahun, strategi digitalisasi menjadi penyelamat. Melalui aplikasi BYOND by BSI, nasabah kini bisa mengakses berbagai layanan secara mudah dan efisien, termasuk jual-beli emas 24 jam mulai dari 0,1 gram.


Dana Murah Naik, Aset Tembus Rp401 Triliun

Dari sisi pendanaan, BSI berhasil menjaga kekuatan likuiditas dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,83% YoY menjadi Rp323 triliun. Tabungan menjadi motor utama dengan komposisi dana murah (CASA) mencapai 61,78% atau setara Rp199,48 triliun.


“Ekosistem payroll dan layanan haji menjadi penggerak utama pertumbuhan tabungan kami yang tumbuh 9,71%,” ungkap Direktur Finance & Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho.


Pendapatan margin BSI naik 16,61% YoY ke level Rp14,09 triliun, dan pendapatan berbasis fee tumbuh 18,37% menjadi Rp2,94 triliun. Secara keseluruhan, total aset BSI kini menembus Rp401 triliun.


Layanan Bulion Bank dan Inklusi Emas

Sejak resmi membuka layanan Bulion Bank pada Februari 2025, BSI telah menghasilkan pendapatan berbasis fee dari transaksi emas digital. Hingga kini, total tabungan emas masyarakat di BSI telah menyentuh angka 1 ton, menandai peningkatan minat masyarakat terhadap investasi syariah berbasis logam mulia.


Transformasi Digital Lewat BYOND dan BEWIZE

BSI tak hanya fokus pada ritel. Di segmen korporasi, BSI meluncurkan platform digital BEWIZE by BSI, aplikasi dengan konsep single sign-on untuk layanan cash management, trade finance, hingga foreign exchange, memberikan kemudahan bagi nasabah institusi.


“Kami berkomitmen untuk terus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional berbasis syariah, yang sehat, berkelanjutan, dan inklusif,” pungkas Anggoro.


Aplikasi BYOND sendiri kini telah digunakan oleh 4,49 juta pengguna, diperkuat jaringan layanan seperti:

  • 5.499 ATM/CRM
  • 122 ribu Agen BSI
  • 24 ribu mesin EDC
  • 533 ribu merchant QRIS

Dukungan untuk Program Pemerintah & Ekonomi Inklusif

Sebagai bagian dari Asta Cita Pemerintah, BSI aktif mendukung berbagai program strategis, mulai dari:

  • Pembiayaan KUR Syariah
  • KPR bersubsidi (FLPP)
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • Penguatan koperasi desa (KDMP)
  • Pembiayaan ekonomi hijau dan ramah lingkungan

Sepanjang 2025, BSI telah:

  • Menyalurkan zakat perusahaan Rp124 miliar dan zakat pegawai Rp20 miliar
  • Mengucurkan pembiayaan sosial senilai Rp57,54 triliun
  • Menyalurkan green financing Rp15,32 triliun, termasuk pembiayaan kendaraan ramah lingkungan sebesar Rp297 miliar
  • Menerbitkan ESG Sukuk Sustainability senilai Rp8 triliun

(Ilh/Bjm)


Post a Comment

Previous Post Next Post