BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi bagi para pegiat dan pustakawan dari 13 kabupaten/kota.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas dan kompetensi peserta di tengah derasnya arus informasi dan pesatnya transformasi digital, sekaligus mendorong peningkatan minat baca dan literasi masyarakat.
Kepala Dispersip Kalsel, Sri Mawarni, menegaskan bahwa literasi informasi kini menjadi keterampilan esensial yang harus dimiliki setiap warga, bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis. “Literasi informasi mencakup kemampuan mengakses, memahami, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi secara efektif dan etis,” ujarnya.
Ia juga menekankan peran strategis perpustakaan dan pegiat literasi sebagai fasilitator pengetahuan sekaligus agen perubahan yang menjembatani kesenjangan informasi di masyarakat.
Melalui bimtek ini, peserta diperkenalkan pada berbagai sumber informasi digital seperti jurnal akademik, artikel berita, hingga sumber daya daring lainnya.
“Kita harus membekali diri dengan keterampilan relevan agar mampu menjawab tantangan zaman, membangun masyarakat yang cerdas, kritis, berdaya saing, dan melek informasi,” tambahnya.
Selain sebagai forum belajar, kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi dan berbagi inspirasi antar pegiat literasi. Beberapa narasumber yang hadir antara lain Opik (Ketua Umum Forum Taman Baca Masyarakat Nasional), Arif Isnaini (Ketua Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia Provinsi Lampung), Musdalipah (Widya Bahasa Ahli Muda), dan Ahmad Syauqi (Pustakawan/Dosen Luar Biasa UIN Antasari). (Adv/Sal)
Posting Komentar