BANJARMASIN - Mahasiswa tak hanya dituntut unggul di bidang akademik, tetapi juga berperan aktif sebagai agen perubahan sosial. Hal inilah yang menjadi sorotan dalam podcast Kosan Henny yang menghadirkan dua tokoh muda inspiratif dari Kalimantan Selatan, Abdurrahman dan Rizki.
Keduanya bukan nama asing di dunia pergerakan mahasiswa. Abdurrahman, mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin, pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa UIN Antasari 2024/2025, Koordinator Pusat BEM Se-Kalsel, hingga Koordinator Wilayah BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk Kalimantan Timur, Selatan, dan Utara.
Sementara Rizki, mahasiswa STIH Sultan Adam, dikenal sebagai mantan Wakil Presiden Mahasiswa 2024/2025 dan kini dipercaya sebagai Koordinator Wilayah BEM SI Kalimantan Selatan 2025/2026.
Mengangkat tema “Mahasiswa, Agen Sosial dan Perubahan”, podcast ini mengupas peran strategis mahasiswa di luar dinding kampus.
Rizki menekankan pentingnya keberanian mahasiswa untuk menjadi penyambung lidah rakyat dan menyampaikan ide-ide solutif secara cerdas dan bermartabat.
“Mahasiswa adalah cikal bakal pemimpin. Bukan sekadar pencari gelar, tapi pembawa harapan bangsa,” ujar Rizki, Jumat (25/7).
Abdurrahman pun sepakat. Baginya, kepekaan sosial dan semangat berorganisasi harus tumbuh dari niat tulus untuk memberi manfaat bagi sesama.
“Organisasi mengajarkan banyak hal: kepemimpinan, empati, dan tanggung jawab. Kampus bukan hanya tempat belajar teori, tapi tempat membentuk karakter,” ucapnya.
Keduanya juga berbagi pengalaman saat terlibat dalam forum nasional BEM SI di Padang.
Forum ini menjadi ruang diskusi lintas kampus untuk membahas isu-isu strategis, program nasional mahasiswa, hingga penentuan tuan rumah Rakernas BEM SI selanjutnya.
Mereka menyebut bahwa BEM SI wilayah Kalimantan Selatan terus menjalin sinergi positif dengan aparat keamanan demi menjaga situasi kondusif, tanpa mengabaikan ruang gerak mahasiswa untuk tetap menyuarakan aspirasi dan mewujudkan perubahan.
“Kami berdiskusi soal langkah konkret gerakan mahasiswa ke depan. Ini bagian dari semangat membangun Indonesia lewat kontribusi pemuda,” jelas Abdurrahman.
Podcast ini menjadi gambaran bahwa mahasiswa bukan hanya pengamat, melainkan juga pelaku dalam pembangunan sosial.
Dengan intelektualitas, kepedulian, dan keberanian, mereka bisa menjadi solusi nyata bagi masa depan bangsa.
Posting Komentar