KALSEL - Pekan Literasi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan tidak hanya menjadi momentum perayaan Hari Buku Sedunia dan Hari Buku Nasional, tetapi juga menjadi wujud nyata kolaborasi antar lembaga untuk memperkuat budaya literasi di tengah masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dispersip Kalsel, Senin (5/5/2025), dibuka secara resmi oleh Bunda Literasi sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalsel, Fathul Jannah Muhidin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan akses terhadap buku berkualitas dan distribusi yang merata di masyarakat.
Menurutnya, rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan, di tingkat ASEAN masih menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama mendorong minat baca dan memastikan buku-buku bermutu dapat diakses lebih luas.
“Saya selaku Bunda Literasi Kalsel mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan minat baca dan akses terhadap buku bagi masyarakat Kalsel. Dan saya pun mendukung program yang dilakukan Dispersip Kalsel, termasuk Pekan Literasi ini,” ujar Fathul Jannah.
Ia juga berharap kegiatan seperti Pekan Literasi dapat membentuk kebiasaan membaca sebagai bagian dari aktivitas harian masyarakat. Dikatakannya, membangun budaya baca bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama.
Plt. Kepala Dispersip Kalsel, Adethia Hailina, menjelaskan bahwa Pekan Literasi tahun ini digelar untuk menyemarakkan peringatan Hari Buku Sedunia (23 April) dan Hari Buku Nasional (17 Mei). Sejumlah agenda telah disiapkan, termasuk bedah buku, bazar literasi dan inklusi, serta lomba mendongeng dan mewarnai bagi anak-anak.
“Untuk agenda bedah buku kita menghadirkan dua penulis nasional yakni Dea Lestari dan Ratih Kumala. Selain untuk memperingati Hari Buku Sedunia dan Nasional, kami ingin menghadirkan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Adethia.
Ia menambahkan bahwa peningkatan literasi diyakini bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Menurutnya, ketika seseorang memiliki literasi yang baik, maka ia bisa memaksimalkan potensi diri dalam berbagai aspek kehidupan.
“Hal ini sejalan dengan yang diinginkan Bunda Literasi agar masyarakat menjadikan aktivitas membaca sebagai bagian dari kegiatannya sehari-hari,” tambahnya.
Adethia juga mengapresiasi dukungan dari sejumlah pihak, seperti Bank Indonesia, Bank Kalsel, dan Gramedia Banjarmasin, yang turut berkontribusi menyukseskan kegiatan tersebut.
“Meskipun terdampak efisiensi, Alhamdulillah kami bisa melaksanakan Pekan Literasi semegah ini. Ini berkat dukungan dari Bank Indonesia, Bank Kalsel, dan Gramedia Banjarmasin,” tuturnya.
Melalui sinergi ini, Dispersip Kalsel berharap Pekan Literasi tidak hanya menjadi perayaan sesaat, tetapi juga pemantik semangat literasi jangka panjang yang tumbuh dari masyarakat sendiri.
Posting Komentar